Isaac Newton |
Dalam masa-masa ketika
menempati posisi Lucassian Professor of Mathematics, kegiatan akademik
Newton antara lain memberikan kuliah dan melakukan riset berbagai bidang. Tahun
1671, ia telah merampungkan sebagian besar dari risalahnya mengenai kalkulus.
Di kemudian hari, ia mendapati risalah ini tidak diterbitkan. Hal ini rupanya
membuat ketertarikan Newton terhadap kalkulus berkurang dan mengalihkan perhatiannya ke bidang aljabar. (Ini tampak, misalnya, dari sebagian besar kuliahnya yang mengambil topik aljabar).
Kuliah yang
diberikannya dari 1670 hingga 1672 berkaitan dengan optik dan
eksperimen-eksperimennya yang ia presentasikan secara detail. Ia sempat
menerbitkan artikelnya dalam bidang optik pada awal 1672. Materi artikel ini
sempat dibacakan di depan Royal Society, kemudian diterbitkan di Philosophical
Transactions of the Royal Society. Sebagai akibatnya, selama empat tahun
setelah itu, Newton terlibat dalam perdebetan dengan beragam tokoh yang
menantang dan mempertanyakan keahliannya. Di antara mereka adalah Robert Hooke
dan Christiaan Huygens. Perdebatan ini membuat jengkel Newton, hingga ia
menjauh dari perdebatan publik lebih lanjut mengenai filsafat alam. Meski
demikian, sebelum mengucilkan diri pada 1670-an, pada pertengahan 1670-an,
Newton sempat juga berdebat panjang terutama dengan John Collins dan Leibniz,
mengenai kajiannya tentang kalkulus.
Periode ketika ia
menjadi Lucassian Professor menandai awal dari riset-riset Newton di
bidang alkimia dan teologi. Bahkan, ia pun sempat mempertanyakan keakuratan
doktrin yang terpusat pada Gereja Roma dan Anglikan. Dalam periode ini, Newton
hanya menunjukkan sedikit ketertarikan terhadap orbital astronomy,
sampai Hooke mulai saling berkirim surat dengannya akhir November 1679, tidak
lama setelah Newton kembali ke Cambridge. Hooke sedang mencari materi untuk
Royal Society. Tidak lama kemudian, ibu Newton meninggal dunia.
Pada 1684, Halley
mengunjugi Newton dan melontarkan sebuah pertanyaan tentang bentuk orbit, yang
juga pernah ditanyakan oleg Hooke sebelumnya. Newton pun menjawab bahwa bentuk
orbit yang dimaksud adalah elips. Karena tidak bisa membuat paper yang
menjelaskan gagasannya itu, Newton dengan rela memberikan pencapaian menjadi
milik Halley.
Newton memenuhi
janjinya di bulan November untuk mengirimi Halley sebuah manuskrip yang terdiri
dari 9 halaman berukuran folio, dengan judul “De Motu Corporum in Gyrum
(On the Motion of Bodies in Orbit)”. Newton memasukkannya ke dalam Register
of the Royal Society pada awal Desember 1684. Bagian isi makalah ini
terdiri dari 10 proposisi (3 teorema dan 7 permasalahan). Seluruh proposisi itu
berikut akibat-akibatnya (corollaries) itu, nantinya terus muncul secara
berulang di dalam proporsisi-proporsisi penting dalam Principia.
Sejak akhir 1684 hingga awal 1687, Newton berkonsentrasi melakukan riset yang memperluas risalah 10 proposisinya menjadi 500 halaman yang diberinya judul dengan Principia. Dalam Principia, ia menurunkan 192 proposisi. Pada mulanya, ia berencana membagi Principia ke dalam dua buku, tetapi kemudian ia jadikan tiga buku. Manuskrip Buku 1 dikirim ke London pada musim semi tahun 1686, sedangkan manuskrip Buku 2 dan 3 dikirim pada Maret dan April 1687, secara berturut-turut. Tiga ratus salinan dari Principia diterbitkan pada musim panas tahun 1687, mendongkrak reputasi Newton yang telah berumur 44 tahun menjadi ilmuan terdepan di bidang filsafat alam, sekaligus mengakhiri pengucilannya komparatif dirinya.
Sumber Referensi:
- http://plato.stanford.edu/entries/newton/
- http://anglotopia.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2014/08/Sir-Isaac-Newton-HD-Wallpaper.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar